Inisiasi prototipe ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya mangrove untuk kebutuhan pokok dan kegiatan pariwisata. Kelompok Mangi-Mangi Warrior fokus untuk mendorong perubahan sistemik menuju pengelolaan ekosistem mangrove yang lebih berkelanjutan melalui inisiatif ketahanan pangan dan ekowisata lokal.
Kelompok ini percaya, di tengah carut-marut pengelolaan sumber daya alam saat ini, masih ada kearifan lokal yang masih terjaga. Salah satunya komunitas Suku Wawiyai dalam melestarikan sumber daya alam.
Melalui filosofi “kamorang makan bukan untuk hari ini saja tetapi masih ada hari esok untuk anak cucu” yang masih dijunjung tinggi, Mangi-Mangi Warrior mencita-citakan pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam melalui pengembangan pangan lokal berbasis bakau dan meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai kearifan lokal dalam pelestarian sumber daya alam untuk generasi yang masa yang akan datang.
