Prototipe: Namatota Fams

Kampung Namatota adalah kampung yang terletak di distrik Kaimana yang berbatasan sebelah timur dengan Kampung Kamaka, sebelah selatan dengan Laut Arafura. Budaya di kampung ini sangat kental dan masih didiami oleh mayoritas Suku Koiway yang masih mengakui keberadaan Raja-raja di Namatota.

Hidup di alam yang menyediakan segala potensi yang melimpah tidak serta merta membuat masyarakat Kampung Namatota dapat hidup dengan tingkat ekonomi yang baik bahkan keberadaan Dana Desa belum mampu menjawab permasalahan. Selain itu, kurangnya sinergitas antara dinas – dinas terkait dalam menyiapkan program strategis hasil partisipatif dengan masyarakat dan pendampingan yang berkelanjutan sehingga belum terciptanya kemandirian masyarakat.

Masyarakat yang masih memiliki mental model / paradigma bahwa apa yang didapat hari itu, harus habis hari itu juga. Pola berpikir seperti ini yang belum kreatif sehingga sulit bagi masyarakat untuk meningkatkan nilai dari hasil potensi perairan laut, sedangkan dana desa hanya berorientasi pembangunan fisik semata.

Tujuan Prototipe

  1. Melihat dan merasakan Mental Model dan Paradigma masyarakat serta aparat Kampung Namatota termasuk di dalamnya orang Namatota yang telah menetap di Kota Kaimana sebagai bahan masukan kepada pihak Pemerintah Daerah.
  2. Menyamakan persepsi semua pihak tentang Pengembangan Kampung Namatota sebagai Desa Mandiri di Kawasan Strategis Pariwisata di Kabupaten Kaimana.
  3. Mendorong Pengelolaan potensi SDA secara berkelanjutan melalui Bumdes yang berkelanjutan dan Perencanaan Pembangunan Kampung secara partisipatif.
  4. Meningkatkan pemahaman aparat pemerintah kampung dalam perencanaan dan penyusunan regulasi (Perkam dan RPJM), APBK kampung sesuai dengan potensi kampung.
  5. Mendorong penyelenggaraan kegiatan yang bersifat sinergis dari OPD terkait di Kampung Namatota secara berkelanjutan.

Perubahan yang diharapkan

  1. Perubahan Mental Model dan Paradigma Masyarakat, Aparat Kampung Namatota serta stakeholder di Kaimana
    dalam Pengelolaan SDA secara berkelanjutan.
  2. Tumbuhnya kesamaan Paradigma semua pihak terkait Pengembangan Kampung Namatota sebagai Kampung
    Mandiri.
  3. Terciptanya sinergitas antara semua pihak ( aparat kampung, masyarakat dan OPD terkait) secara berkelanjutan untuk mewujudkan kampung Namatota yang mandiri.
  4. Tersedianya Dokumen Perencanaan PembangunanKampung hasil Pemetaan Partisipatif masyarakat (RPJM dan APBK)sesuai dengan kebutuhan dan potensi kampung.
  5. Terbentuknya Lembaga Ekonomi aktif (Bumdes / Bumkam) yang dikelola dengan partisipatif masyarakat dan OPD terkait.
  6. Kampung Namatota menjadi Kampung Mandiri di Kawasan Strategis Pariwisata.

 

Leave a Comment

Dapatkan kabar terbaru kami

BEKAL Pemimpin

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit

IDEAS

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit

Co-CLASS

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit