Di balik panorama dan kekayaan sumber daya alam Kepulauan Selayar yang memukau, terdapat ancaman nyata mengintai kelestariannya. Satu di antaranya adalah destructive fishing, praktik penangkapan ikan yang merusak dan mengabaikan prinsip keberlanjutan. Sejumlah tokoh menggambarkan risiko besar di balik ‘manisnya’ praktik itu, yang tidak hanya merugikan menghancurkan ekosistem laut, tetapi juga mengancam kehidupan mereka sendiri. Hal tersebut juga mengorbankan tradisi-tradisi luhur yang telah diajarkan sejak ratusan tahun silam dalam menjaga laut yang menjadi penopang hidup mereka. Saksikan lebih lanjut bagaimana masyarakat Suku Bajo mempertahankan tradisinya dan menghadapi rayuan semu praktik destructive fishing dalam lanjutan ‘Para Penjaga Lautan’ bagian ke-2 ini.