Pertanian menjadi aspek penting dalam suatu negara terutama dalam hal kedaulatan dan keamanan negara. Diversifikasi komoditas pertanian juga diharapkan mampu mengurangi praktek monokultur yang menyebabkan keberagaman jenis menurun dan mengancam resiliensi alam. Keberagaman komoditas pertanian menjadi dasar bagi terciptanya ekosistem yang tangguh.
Namun demikian, kondisi pasar yang tidak jelas menyebabkan praktek distribusi komoditas pertanian semakin panjang sehingga sangat merugikan petani karena berdampak terhadap munculnya tekanan harga di level petani. Hal ini terjadi apabila masing-masing simpul dalam rantai pasok tidak dapat memberikan nilai dan manfaat lebih terhadap produk yang diperdagangkan. Petani tidak memiliki nilai jual yang kompetitif ketika dihadapkan kepada alternatif penjualan kepada pemasok. Seringnya petani menjadi ketergantungan dengan kondisi harus menjual produknya karena keterbatasan waktu penyimpanan dan tenggat waktu pembayaran modal dalam waktu cepat. Hal ini menyebabkan petani berkutat pada sistem jual butuh.
Kondisi ini juga dibarengi dengan belum adanya standarisasi praktek bertani yang berkelanjutan. Begitu juga dengan partisipasi masyarakat yang lebih memilih bekerja di industri daripada bertani. Stigma yang berkembang bahwa bekerja di pabrik lebih bergengsi daripada bertani. Pandangan seperti itu apabila diteruskan dan tidak diintervensi dengan pemahaman yang baik terkait pertanian dapat menyebabkan ancaman bagi keberlanjutan pertanian. Kelompok Tani Muda melihat hal tersebut sebagai latar belakang terbentuknya kelompok prototype yang diinisiasi oleh Bekal Pemimpin 2021.
Kelompok Tani Muda merupakan inisiasi prototype yang dikembangkan dari case owner yang berfokus kepada pertanian berkelanjutan. Kelompok Tani Muda mencoba mengidentifikasi kondisi yang terjadi dan mencari tahu hal yang menjadi dasar dari gejala yang saat ini terjadi. Kami berupaya untuk mengenalkan konsep pertanian berkelanjutan, peningkatan kapasitas petani, dan membuat jejaring baru bagi produksi pertanian melalui program prototype di Desa Cidadap, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini kami usulkan sebagai pilot project lokasi protoype. Penentuan lokasi prototype telah melalui seleksi tim Kelompok Tani Muda dengan kriteria analisis kondisi petani, ketersediaan lahan, persepsi mengenai pertanian, keinginan untuk
dapat berproses bersama, dan jumlah anggota kelompok tani.